Senin, 04 Mei 2015

Untuk sesaat terkadang aku sangat merasakan perih disetiap lorong tak berpenghuni, menunggumu hingga kau menempati setiap lorong yang sepi.
Kenangan yang pernah ada, takkan pernah bisa dibawa arus, seiring jatuhnya tetesan-tetesan air.
Ingatkah? Kau lembut berbicara, membangun harapan disini, membuat sebuah kenangan manis lewat kata-katamu, kau membuat ku terpesona, membuat perhatianku tertuju padamu. Apakah kau ingat? Memberi luka sangatlah mudah dibanding menghilangkan dan menghapus semua yang ada.
Belajarlah dari cinta yang menurutmu menyakitkan, yang membuatmu menunggu lama, cinta yang ada dalam diam namun tak bisa terbalaskan. Mungkin disitu adalah pengalaman pembelajaran yang menjadikan diri lebih kuat lagi.

Minggu, 03 Mei 2015

Ku fikir aku tlah berhasil menyelesaikan misiku, melupakan semua yang berhubungan tentangmu. Tapi nyatanya aku gagal dalam tahap terakhirku, saat dimana aku lupa bagaimana caranya membuang semua sakit yang kau berikan dulu. Hingga kini akupun berhenti menyelesaikan misi, memulai semuanya dari awal lagi, dimana aku harus mengingat semua yang pernah ku alami, ku ulang kembali hingga akhirnya aku mendapatkan ketenangan dalam diri ini. Seperti memutar lagu yang sesuai dengan kondisi hati saat ini, memutarnya berulang-ulang, hingga terbiasa dengan nada-nada, lirik-lirik, dan melodi-melodi didalamnya, hingga akhirnya terhanyut isi didalamnya.
Pernah kau merasakan hal yang sama? Dimana kau mencoba tuk pergi, hingga pada tahap akhir, tiba-tiba perasaan itu datang kembali mencoba tuk menerobos semua misi-misi yang sudah kau bangun hingga runtuh. Dan kau kembali berharap dan menunggu hingga dia datang dan berkata "Aku menyesal menyia-nyiakanmu, kembalilah."
Pernahkah kau merasakan apa yang sedang kurasakan? Pernahkah kau merasa semuanya berlalu begitu saja. Berlalu dengan kata pergi, menghilang, dan melupakan. Sejujurnya tanpa disadari memang jiwa pergi, mencoba melupakan, mencoba menghilangkan perasaan. Tapi hati ternyata tak mau pergi, perasaan tak mau hilang, luka tak bisa dilupakan. Perasaan bercampur luka yang sudah terlanjur dalam, membuat semuanya tak mau hilang dari ingatan.
Waktu yang telah berlalu pernah mengantarkanmu pada bahagiamu, walau akhirnya kamu pun harus terluka oleh cintamu padanya. Aku disini, yang dulu menaruh harap cinta darimu hanya untukku, tapi waktu tak berpihak padaku. Aku bukan cinta yang kamu harapkan, bukan cinta yang kamu ingini, tapi keyakinan ada dalam diri ini, semua kujalani dengan lapang dada, mencoba tuk ikhlas dengan semua ini. Kata yang dulu takkan bisa ku ubah kembali. Bisakah kau merasakan apa yang kurasakan saat ini?
Saat kau merasa bahagia dengan perasaanmu, akupun ikut bahagia walau bukan aku alasan dimana kau bahagia. Tapi mengapa juga saat kau merasa terjatuh, merasa hancur, mengapa perasaan ini juga ikut hanyut dalam perasaanmu, dalam lamunanmu?
Cobalah berdiri tegak, mungkin aku tak bisa berada disampingmu/disisimu. Tak slalu bisa berada didepanmu sebagai penuntunmu. Tak slalu bisa berada dibelakangmu sebagai pelindungmu. Lihatlah dalam dirimu, aku slalu bisa berada didalamnya walau tanpa kau sadari, betapa sakitnya beradu dalam hatimu dengan sejuta perasaanmu dan aku yang berada didalamnya, mencoba masuk walau kau melarang, walau kau tutup sangat rapat, bahkan kau kunci hingga tak bisa kulihat kau didalamnya, tapi rasanya ingin slalu didalam perasaan aneh ini. Ingin rasanya menunggu didepan pintu untuk kau bukakan. Membuka secara perlahan kunci yang bahkan kau sendiripun lupa menaruhnya dimana.
Lakukanlah sepuas hatimu, menyakitiku, karna indahnya menunggu adalah pelajaran terpenting yang bisa diambil dari semua sakitnya.

Kamis, 16 April 2015

Kalau bicara tentang cinta, emang ga pernah ada habisnya.
Kadang merasa senang, sedih, gembira, bahagia, terluka. Ini yang ada didalam kata cinta, bisa dibilang ini uraiannya.
Bahkan ada lagu yang mengkutip kata-kata "hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga". Cinta emang buat semua orang kadang lupa akan segalanya.
Terus bertahan disaat terluka, tanpa sadar itu hal bodoh, lupa kalau mungkin kita jika menyayangi/mencintai seseorang walau terluka tetap bertahan.
Tapi kalau emang hanya seorang yang berjuang didalamnya, apa masih akan terus bertahan?
Apa didunia ini tidak bisa menemukan pilihan yang lebih baik dibanding menunggu?
Di dunia ini, dibumi ini masih banyak pilihan yang mungkin memang kita belum temukan.
Jadi mungkin kalau sudah terluka jangan sampai menunggu terlalu lama, apalagi kalau sudah tau perasaannya kepada kita. Lepaskan saja, mungkin memang bukan dia yang ditakdirkan untuk bersama kita.
Carilah diluar sana yang mungkin bisa menutupi semua rasa luka lama, kita belum banyak mengenal dunia diluar sana.
Oke, mungkin sebagian orang percaya kalau jodoh emang ga kemana. Tapi kita juga lah yang mencari dan menemukannya, kalau kita hanya diam disatu tempat, kita tak akan pernah tau tempat-tempat yang lainnya.

Selasa, 14 April 2015

Jelas terlihat embun pagi slalu menemani membawa sejuk, lari bersama mentari, hinggap disuatu tempat yang indah.
Kata yang terucap hanya berharap indahkan tanpa sesuatu yang membuat semuanya tak lagi hancurkan hari.
Mentari yang perlahan hilang, senja mulai datang menghilangkan terang.
Bulan mampu menutupi semua kegelapan yang ada dimalam hari.
Lembut bintang bersapa dengan sang rembulan, menemani hingga pagi datang kembali.
 Cinta yang tak indah akan indah pada waktu yang tepat, hari esok kan berbeda, tak akan lagi ada sepi yang datang, mungkin nanti cinta kan menunjukkan jalannya saat waktu berjalan cepat dan tiba-tiba bergerak lambat untuk menemukan bahagianya.
Warna kini tak menghiasi cerita kisah cinta yang sama. Cinta tlah berbeda, tak lagi ada, tak ada lagi alasan disetiap sebuah senyuman manis setiap terbangun dipagi hari.
Ketika pergi tak kembali dan hilang lalu melupakan segalanya, akhir dari segala rasa, rasa yang pernah ada, pernah timbul dan takkan seperti dulu.
Jiwa yang kini tak pernah diukir indah secantik taman penuh bunga, kini berisi tanpa canda dan tawa.
Terdapat kisah yang ingin dikenang tapi tak dapat terulang.
Berpura-pura sejenak terabaikan lalu terbang entah dengan terbawa angin atau menghentakkan sayap.
Sebuah arti dari yang ada kini tak lagi sama dan tak lagi ada, kini hanya sepi yang hinggap dipohon kerinduan yang menemani mentari, haus akan hujan, rindukan pelangi yang datang.
Seakan semua hilang tapi masih membekas, peluk senja seperti rembulan.
Bintang tak seterusnya ada berada dekat bulan, tak selamanya menemani malam.

Senin, 13 Oktober 2014

Pergi dan hanya jika menetap ...

Seakan hujan yang tak bisa berhenti dan petir pun menyambar ketika hujan sudah mulai berhenti menggiring luka membawa perih yang ada dihati. Seakan tak bisa dihindari semua mulai pergi berlari tertatih meninggalkan sakit ini yang mulai menaburkan benih benih ke bencian pada diri sendiri. Seakan berlari tanpa henti tapi tak sejauh yang dibayangkan, lama yang dinanti hingga waktu tlah habis untuk memikirkan cara melupakan tak semudah yang diinginkan. Pergi lupakan semua yang tlah usai berdiri tegak tanpa merunduk ragu seakan tak ada penghalang bagi jalan yang akan ditempuh. Berjalanlah dan berlari sekencang angin meniup kenangan yang tlah ditutup rapat hingga tak akan pernah dikunjungi kembali. Hingga kini harus diakui keluh tak berujung resah tak berasa harapan tak berpihak kasih tak menetap lagi. Tiba saat tak ada lagi yang peduli tak ada lagi cinta tak ada lagi harapan lama tak ada lagi rindu yang berkepanjangan datang dikehidupan. Hanya hidup yang tau rasa tak akan bisa hilang dan penat didada tak bisa pergi hanya jika menetap.